Dakwah dalam karya sastra (interpretasi muatan dakwah puisi-puisi Jumari Hasibuan dalam buku “Tentang Jejak Yang Hilang”)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menafsirkan puisi-puisi yang terdapat dalam buku “Tentang Jejak Yang Hilang” agar diketahui muatan dakwah apa saja yang disampaikan oleh penyair. Sehingga penulis mengambil rumusan masalah bagaimana interpretasi muatan dakwah yang terkandung dalam puisi-puisi Jumari HS dalam buku “Tentang Jejak Yang Hilang”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dapat menafsirkan lebih sistematis atas puisi yang diteliti. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari teks-teks puisi, sedangkan sumber data sekunder berasal dari buku, soft file, maupun data-data dari internet. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa pemilihan dari puisi-puisi yang mengandung nilai dakwah serta wawancara dengan Jumari HS. Adapun metode analisis data menggunakan spesifikasi pendekatan struktural genetik. Karena puisi merupakan karya yang sarat akan nilai estetik sehingga memerlukan suatu pendekatan untuk mengkaji lebih mendalam. Struktural genetik mengkaji puisi dari sisi proses kelahirannya, atau proses penciptaan puisi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa puisi-puisi Jumari Hasibuan dalam buku “Tentang Jejak Yang Hilang” dengan jumlah 161 puisi yang sebagian besar mengandung nilai-nilai dakwah. Penulis menafsirkan 14 puisi dari setiap tahun yang sarat akan nilai dakwah, seperti puisi berjudul Distorsi, Lailatul Qodar, Di Atas Sajadah, dan Sujud Tengah Malam. Klasifikasi muatan dakwah puisi-puisi Jumari HS terdiri dari : 5 puisi bermuatan tentang masalah Aqidah, 5 puisi mengenai masalah Akhlak dan 4 puisi berkenaan tentang masalah Syari’ah. Masalah akidah terkait dengan ajaran Illahiyat, seperti mempercayai ketentuan Allah SWT. Masalah Akhlak terkait pertimbangan baik buruk suatu tindakan. Serta masalah syari’ah terkait hubungan antara manusia dengan Tuhan maupun manusia dengan manusia lain